Finally (1)

pizap.com14281273534681

Cast    : Kim Taeyeon ( namja ), Jessica Jung (yeoja), Tiffany Hwang (yeoja)

Taeyeon POV

“Tadaaaa~ makanan sudah siap” ucapnya sambil membawa makanannya ke meja makan

“mmm ini pasti sangat enak.” kataku sambil mencium aroma makanan yang kurasa lezat itu

“tentu saja. karena aku yang membuatnya. dan kau tau, aku yakin kali ini rasa masakanku enak” dia tersenyum bangga

“jinjjayo? kalau begitu tunggu apa lagi?” kataku, menunggunya

“baiklah, selamat makan” senyum yang sangat indah. aku tidak kunjung makan malah menatapnya

” kenapa kau tidak makan dan kenapa kau menatapku?” tanyanya bingung

“Aniya. hanya ingin memandang saja.” jawabku

“Kau ini aneh taeng.” katanya

“……….” hanya diam dan menyantap masakannya

“Taeyeon-ah” dia memanggil

“hmm” jawabku sambil terus menyantap makanan lezat yang dibuatnya.

“apa rasanya buruk?” wajahnya terlihat khawatir. Ku tatap wajahnya yang sedang menunggu komentarku tentang masakannya. Ekspresi wajahnya sangat lucu menurutku, sungguh menggemaskan.

“ini enak” kataku datar

“ne?” dia masih terlihat bingung, aku menjawab sekali lagi bahwa makanannya enak. dia tersenyum.

“syukurlah. aku kira masakanku akan gagal lagi.” wajahnya menunjukkan bahwa dia lega mengetahui masakannya enak. Tapi sungguh, ini adalah makanan pertamanya yang berhasil dengan baik. Aku tersenyum menanggapinya.

“Taeyeon-ah” panggilnya lagi

“ne?” jawabku

“Apa kau menyukaiku?” spontan aku tersedak mendengar ucapannya tadi

“Omo. Taeyeon, apa kau baik-baik saja? ini, minumlah” dia menyodorkan segelas air putih untukku. ku jawab dengan anggukan lalu meminumnya. dia menepuk-nepuk kecil punggungku.

“Ne, aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir” jawabku datar, dia mengangguk dan melanjutkan makannya, tidak bertanya lagi.

“Apa yang membuatmu berpikir begitu?” tanyaku

“Entahlah. Tiba-tiba terlintas pikiran bahwa kau mungkin menyukaiku. haha pasti hanya angan-angan saja. sudah lupakan itu. lanjutkan saja makannya.” tawanya sangatlah terpaksa. aku bisa merasakannya.

Hening~

Suasana seketika terasa sangat canggung diantara kami.

“Hey kenapa kau diam saja? apa kau sakit?” ucapku akhirnya

“Aniya, tidakkah kau lihat aku sedang menikmati makanan lezatku?” dia menatapku dengan death glarenya, sungguh rasanya aku akan beku setiap dia menatapku dengan tatapan seperti itu. Sangat dingin bahkan melebihi es sekalipun. kurasa.

“Oh, Mianhae” aku tidak sanggup menatap wajahnya meski hanya satu detik. itu jika saat dia mengeluarkan death glarenya. tak ada satu orangpun yang pernah kutemui yang memiliki tatapan sedingin dirinya.

“Kenapa kau ini? apa kau berpikir aku marah?” tanyanya, kemudian tersenyum

“Kau sungguh seperti es beberapa menit yang lalu.” ku tatap wajahnya lekat-lekat

“Hahahaha. Kau sungguh mengira aku akan marah ya? Aku hanya bercanda Taeng. Lagi pula kenapa aku harus marah? itu tidak masuk akal.” dia tertawa, lagi-lagi tawa yang dipaksakan. Terdengar aneh.

“dan bagaimana bisa aku berpikir bahwa kau menyukaiku? bukankah itu aneh? kita sudah berteman sekian lama, kita bahkan sudah seperti saudara” dia terus memberi tawa palsunya. Jessica, aku terlalu mengenalmu. Aku tau dirimu. Aku sangat mengerti bagaimana kau.

“Ya! kau mengerjaiku ya? dasar kau! aku sungguh mengira kau akan marah padaku tadi. tapi syukurlah jika kau memang tidak benar-benar berpikir jika aku menyukaimu.” kini aku yang memasang tawa paslu di depannya, dia tersenyum.

“baiklah, aku sudah selesai. Aku akan membersihkan ini.” dia mengangguk. ku ambil piring kotor yang ada di meja dan membawanya ke dapur.

Jessica masih berada di meja makan. tidak beranjak. melamun. Dari dapur aku melihatnya menatap gelasnya dengan tatapan kosong. sekilas dia tersenyum, lalu termenung kembali. Aku rasa dia memikirkan kejadian beberapa waktu lalu. Maafkan aku sica, aku tidak bisa menerima perasaan yang kau miliki untukku.

***

Jessica POV

‘Sica babo!’ batinku. Ya, ku pikir aku adalah orang yang bodoh. Bagaimana bisa aku mengatakan hal konyol itu tadi? dia tidak akan menyukaiku. Kim Taeyeon tidak mungkin menyukaiku. dia menyukai temanku, Tiffany. tentu saja Taeyeon menyukainya, Tiffany adalah gadis yang lembut, cantik, mudah tersenyum, dan senyumannya memiliki keindahan yang belum tentu orang lain punya. Meski mereka belum resmi berpacaran, tapi aku yakin benih cinta telah tumbuh diantara keduanya. Tiffany bahkan pernah bertanya hal apa saja yang Taeyeon suka dan tidak. dia sangat perhatian.

‘Aku hanya buang-buang waktu memikirkan hal ini. Hanya akan membuatku sakit. Lebih baik aku pergi jalan-jalan saja.’ batinku

“Taeyeon, aku harus pergi sekarang. ada hal yang ingin ku kerjakan.” aku beranjak pergi dari rumah Taeyeon

“Ne. hati-hati saat menyetir.” ucapnya, ku jawab dengan anggukan dan senyum

.

.

—-di dalam mobil Jessica—-

“Sica, babo. apa kau sudah gila? sekarang bagaimana kau akan menghadapi rasa malu jika bertemu dengannya besok setelah kejadian hari ini?” ucapku pada diri sendiri Aiissh, kenapa aku terus memikirkan semua kejadian tadi? Aku benar-benar malu dan tidak tau apa yang dipikirkan Taeyeon setelah aku mengucapkan kata-kata bodoh itu. Bagaimana jika dia berpikir yang tidak-tidak? Bagaimana jika dia menjauhiku?

“Aaarghhh!” Hmmm, ku rasa taman akan membuat pikiranku lebih baik. Jadi, ku putuskan untuk pergi ke taman untuk sekedar menenangkan pikiranku.

.

.

—-duduk di sebuah bangku di taman—-

Kadang aku berpikir jika Taeyeon menyukaiku. itu karena sikapnya yang sangat perhatian padaku. Tapi mungkin juga dia seperti itu karena kami sudah sangat dekat bahkan seperti saudara. Ibu Taeyeon juga sangat baik padaku, dia sering membuatkanku masakan yang aku suka, dia bahkan pernah berkata bahwa aku sudah dianggapnya seperti anak sendiri. Aku duduk di tepi bangku, sambil melihat beberapa anak kecil bermain ayunan dengan riangnya. Aku tersenyum.  memikirkan masa kecilku dengannya. Ya, masa kecil Jessica Jung dan Kim Taeyeon. dia sering mengajakku ke tempat-tempat yang indah seperti taman, kebun binatang, tepi danau yang tenang, dia juga selalu mengajarkanku bahasa korea dengan telaten. Aku belum terlalu menguasai bahasa korea waktu itu, karena keluargaku belum lama pindah dari San Fransisco ke korea. Hanya Taeyeon yang ku kenal dan hanya dia yang mau bergaul denganku meskipun aku belum terlalu mengerti bahasa korea. Tapi dengan sabar dia mengajariku berbagai kata dalam bahasa korea, awalnya dia sangat sering memarahiku karena aku tidak bisa berbicara dengan benar meski sudah diajari berulang-ulang. Aku tersenyum memikirkan semua itu, ingin sekali rasanya mengulangi masa kecil yang sangat indah, tanpa memikirkan ataupun merasakan hal-hal berat yang membuat kepala pusing. -,-

***

Taeyeon POV

Jessica. Apa dia benar-benar berpikir seperti itu? dia bahkan tau aku menyukai Tiffany, jadi bagaimana bisa dia?? Tapi… ah sudahlah tidak perlu dipikirkan.

“Apa mungkin dialah yang menyukaiku? bukankah aku namja yang tampan? Jadi wajar jika banyak yeoja yang diam-diam menyukaiku” kataku sambil berkaca

Tiffany. Aku jadi teringat padanya. dia menyukaiku dan dengan berani menyatakan cinta padaku, aku masih ingat bagaimana dia bicara saat itu.

“Taeyeon, bisakah aku bicara hal penting padamu?”

“Ne? bicaralah” kataku sambil tersenyum

“Aku menyukaimu” aku melongo mendengar itu lalu memandangnya, sampai akhirnya aku hanya tertawa

“Apa? Kenapa kau tertawa?” dia terlihat kebingungan

“Ah tidak.. bukan apa-apa” kataku sambil tersenyum

“Apa kau juga menyukaiku?” (apa dia serius? batinku)

“M-m-mwo?? a-aku………….

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

ciyeeee sampe gelagapan gitu taeng. ahaaa 😀 Oke. Hai readers ^^ Selamat datang di blog baru gue ini 🙂 Gue harap kabar kalian sehat jasmani dan rohani ya.. gimana ceritanya? yakin deh nggak ada yang bilang bagus, tapi ya kagak napa-napa juga sih, karena ini emang baru tahap awal gue berkecimpung di wp ini. masih amatiran ceritanya… tapi gue harap kalian tetep bisa nikmatin tuh ya karangan-karangan gue 🙂 Gitu aja deh ucapan selamat datangnya ya. Gaje? haha bodo ah. Selamat menikmati (lu kira makan?) Enjoy ^^ ANNYEONG

Tinggalkan komentar